Sang Buddha mengajarkan, bahwa dengan meditasi vipassana—yakni mengamati secara pasif setiap gerak-gerik jasmani dan batin (pikiran, perasaan, emosi, keinginan, harapan, keputusasaan, kesenangan, penderitaan, dan sebagainya)—manusia dapat memperoleh pencerahan akan hakikat sesungguhnya dari kehidupan/eksistensi yang tidak kekal dan tidak memuaskan ini. Dengan tercapainya pencerahan itu, manusia terbebas dari kelekatan pada jasmani dan batinnya; dengan demikian, terbebas dari penderitaan (dukkha). Namun pembebasan dari penderitaan ini tidak mungkin tercapai dengan suatu usaha yang aktif dari aku/diri ini untuk mencapainya, oleh karena justru aku/diri inilah sumber atau penyebab dari penderitaannya—aku/diri tidak mungkin dapat melenyapkan aku/diri.
Justru sifat-sifat khusus dari meditasi vipassana adalah kebalikan dari kehidupan sehari-hari: pasif, berhenti, diam, lepas, berada pada saat kini. Seperti kata Sang Buddha kepada Angulimala, si perampok dan pembunuh: “Aku sudah lama berhenti. Kamulah yang masih terus berlari. Berhentilah!” Berada pada saat kini terus-menerus, yang di situ aku/diri dan pikiran ini berhenti, itulah pintu menuju pembebasan, menurut Sang Buddha. (Mulapariyaya-sutta, Majjhima Nikaya, 1 dan Bahiya-sutta, Udana, 1.10).
Facebookku : https://free.facebook.com/rezha.yogabama.921
*****
Ayo Tukar Link
Silahkan sobat masukkan kode html link blog saya ke blog sobat. Setelah itu silahkan berkomentar bahwa sobat telah memasang link blog saya. Kemudian saya akan memasang link blog sobat. Berikut ini merupakan kode html link blog saya :
Jadinya seperti ini : Ayo Tukar Link
Link Teman-teman
Get Backlink
Belajar Bareng Yuk | Jangan Takut Mencoba
Ngobrol Burung
Arihaz99's Blog
wanibesak
Kerajaan Agama
Boelatuk
be a greener person
aimprof08
Usaha Rumahan
Pendidikan Berkarakter Membangun Generasi Berwibawah
TutorialBlogging
Sang Poetra Tuban
No comments:
Post a Comment